Senin, 27 Agustus 2012

Legenda Cengkeh Ajaib (part X)


Nott menunggang kudanya sepanjang malam ketujuh. Ketika sampai di istana, sisi tubuh kudanya berdarah-darah karena cambuk dan pemicu penunggangnya. Sang kuda hita pun ambruk dan mati. Nott bergegas melabrak gerbang istana dan melabrak apapun yang menghalanginya. Wajahnya tegang, matanya tajam mengamuk. Dia segera mendatangi kebun istana yang hijau dan subur.

Tetapi, kebunnya sudah tidak dipenuhi tumbuhan, kebun istana sudah dikeramik, di sanalah Merlin berada. Wajahnya suram. Nott bingung.”Aku sudah tahu Nenek Sihir itu akan menyuruhmu membunuhku dan aku tahu kau takkan mendengarkan penjelasanku. Inilah satu-satunya cara,” ujar Merlin. Nott mulai memahami kekeliruan besarnya. Sedari dulu dia menganggap segalanya mudah. Dia menganggap dirinya pantas mujur.”Cengkeh Ajaib itu tidak ada di sini. Cengkeh itu bersemai di Hutan Ajaib beberapa jam yang lalu persis seperti yang kujanjikan. Ada banyak sekali, bahkan untukmu pun. Tetapi kau menyerah. Kau kehilangan keyakinan akan dirimu, sedari dulu kamu selalu berharap orang lain memberimu kemujuran,” lanjut Merlin. Nott berbalik tanpa kuda dan pedang, menuju istananya dimana dia hidup sendirian dan kesepian.

Keesokan harinya Sid sampai di kota, dia langsung menemui Merlin dan memberikan Cengkeh Ajaib itu. Ada sangat banyak, begitu girang dia memberikannya kepada Merlin sebagai tanda terima kasihnya. Merlin menjawab,“Jangan berterima kasih kepadaku. Anda sendirilah yang tidak berharap menemukan Cengkeh Ajaib ini secara kebetulan, Anda sendirilah yang menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkannya datang. Anda sendirilah yang memilih menjadi penyebab Nasib Baik Anda.”

Sid pun mengucapkan selamat tinggal kepada Merlin dengan rangkulan bersahabat. Nasib Baik harus dibagikan, dia menghabiskan sisa hidupnya mengajarkan aturan-aturan Nasib Baik kepada orang-orang. Lalu Sid berpikir: kalau ia mampu menciptakan sendiri sedemikian banyak Nasib Baik hanya dalam 7 hari, bagaimana seandainya seluruh Kerajaan, seluruh penghuninya belajar menciptakan nasib baik seumur hidup mereka?

Pelajaran yang Terkandung dalam Kisahnya: “Menciptakan Nasib Baik hanyalah menuntut…penciptaan kondisi-kondisi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar