Senin, 27 Agustus 2012

Legenda Cengkeh Ajaib (part IX)


Keesokan harinya Sid merasa gelisah, berjam-jam ia menunggu tetapi tidak ada apapun yang terjadi. Tetapi toh dia sudah melakukan semampunya dengan bersemangat, memang sedikit kemungkinannya dia memilih tempat yang tepat untuk tumbuhnya Cengkeh Ajaib itu. Tetapi tiba-tiba saja terjadi sesuatu yang bahkan tak terpikirkannya. Angin, Tuhan Takdir dan Kemujuran yang tampaknya mengendalikan nasib mulai mengusik deadunan pepohonan, dan kemudian tercurahlah hujan benih cengkeh ajaib berdaun empat! Pemukim Hutan Ajaib dan Kerajaan tidak memperhatikannya.

Mereka tahu setiap setahun sekali, butiran hijau keemasan aneh yang menjengkelkan akan tercurah di atas mereka. Sekitar 5 menit benih-benih itu tercurah. Ketika mereka jatuh ke tanah, mereka mati seperti benih yang ditaburkan di padang gurun. Jutaan benih itu mati, kecuali beberapa ratus benih yang jatuh di daerah yang telah dipersiapkan Sid. Sid tidak bergeming menyaksikan benih-benih itu tumbuh ada ratusan cengkeh yang cukup untuk memberikannya kemujuran sepanjang tahun hingga hujan berikutnya. Ia berlinang air mata dan bersujud sebagai tanda syukurnya. Ia berterima kasih kepada sang angin yang membawa benih-benih itu.

”Kau tidak perlu berterimakasih kepadaku. Berbeda dengan apa yang dipikirkan orang, aku bukanlah bertugas membagi kemujuran, aku hanya bertugas untuk memastikan bahwa kemujuran itu terbagi merata. Cengkeh Ajaib itu bersemai karena kau sendiri yang telah menciptakan kondisi yang tepat. Siapapun yang melakukan hal yang sama juga akan mendapat Nasib Baik. Masalahnya hampir semua orang menganggap mereka tidak perlu melakukan apapun. Lokasi yang kau pilih itu sebenarnya tidaklah ada bedanya, yang penting adalah menyiapkannya seperti yang engkau lakukan. Kemujuran hanyalah pertemuan antara peluang dan kesiapan. Dan peluang itu selalu ada,” kata sang angin sebelum dia pergi.

Aturan Kesepuluh Nasib Baik: “Menciptakan Nasib Baik menuntut penciptaan kondisi-kondisi untuk peluang. Tetapi peluang tidak ada hubungannya dengan kemujuran atau kebetulan: ia selalu ada.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar